Mengamankan anti virus anda biar tetap handal
Virus komputer tidak diragukan lagi menjadi masalah yang mengganggu dan menjengkelkan bagi hampir seluruh pengguna komputer (kecuali pembuat virus itu sendiri tentunya). Berbagai usaha dilakukan untuk melindungi dan mencegah masuknya virus ke dalam komputer kita. Namun masih ada saja virus yang lolos dari aplikasi antivirus yang kita pasang padahal secara rutin dilakukan update database antivirusnya bahkan telah ditingkatkan status antivirusnya dari yang free menjadi yang premium. Nah, walaupun tidak menjadi satu-satunya penyebab permasalahan di atas, namun penyetelan option dalam sebuah aplikasi antivirus juga menentukan kehandalan antivirus yang kita pasang dalam mencegah masuknya virus kedalam komputer. Dan hal ini seringkali luput dari perhatian banyak pengguna antivirus dan komputer.
Dalam setelan option antivirus secara umum pengguna diberikan berbagai macam opsi untuk menentukan seberapa jauh antivirus akan melakukan tugasnya. Mulai bagaimana antivirus menerapkan metode pendeteksian dan pencegahan terhadap serangan virus, proses dan file apa saja yang akan diperiksa, bagaimana antivirus memperingatkan pengguna apabila terdapat gejala serangan virus, hingga apa yang harus dilakukan oleh antivirus apabila menemui proses ataupun file yang terinfeksi oleh sebuah virus. Hampir semua antivirus memberikan fasilitas penyetelan ini, dan setiap antivirus mempunyai penamaan yang berbeda-beda untuk masuk ke dalam menu opsi ataupun penyetelan ini, ada antivirus yang memberikan menu properties, menu setting, menu configuration ataupun menu option. Namun dari banyak macam menu ini secara fungsional adalah sama yaitu untuk mengatur setelan anti virus.
Sebagai contoh, dalam aplikasi antivirus Avira Antivir penyetelan diberikan dalam menu configure Antivir, yang bisa dimasuki dari klik kanan icon Avira Antivir di baris kanan menu taskbar Windows atau dari menu configuration pada bagian pojok kanan jendela aplikasi Avira Antivir.
Virus komputer tidak diragukan lagi menjadi masalah yang mengganggu dan menjengkelkan bagi hampir seluruh pengguna komputer (kecuali pembuat virus itu sendiri tentunya). Berbagai usaha dilakukan untuk melindungi dan mencegah masuknya virus ke dalam komputer kita. Namun masih ada saja virus yang lolos dari aplikasi antivirus yang kita pasang padahal secara rutin dilakukan update database antivirusnya bahkan telah ditingkatkan status antivirusnya dari yang free menjadi yang premium. Nah, walaupun tidak menjadi satu-satunya penyebab permasalahan di atas, namun penyetelan option dalam sebuah aplikasi antivirus juga menentukan kehandalan antivirus yang kita pasang dalam mencegah masuknya virus kedalam komputer. Dan hal ini seringkali luput dari perhatian banyak pengguna antivirus dan komputer.
Dalam setelan option antivirus secara umum pengguna diberikan berbagai macam opsi untuk menentukan seberapa jauh antivirus akan melakukan tugasnya. Mulai bagaimana antivirus menerapkan metode pendeteksian dan pencegahan terhadap serangan virus, proses dan file apa saja yang akan diperiksa, bagaimana antivirus memperingatkan pengguna apabila terdapat gejala serangan virus, hingga apa yang harus dilakukan oleh antivirus apabila menemui proses ataupun file yang terinfeksi oleh sebuah virus. Hampir semua antivirus memberikan fasilitas penyetelan ini, dan setiap antivirus mempunyai penamaan yang berbeda-beda untuk masuk ke dalam menu opsi ataupun penyetelan ini, ada antivirus yang memberikan menu properties, menu setting, menu configuration ataupun menu option. Namun dari banyak macam menu ini secara fungsional adalah sama yaitu untuk mengatur setelan anti virus.
Sebagai contoh, dalam aplikasi antivirus Avira Antivir penyetelan diberikan dalam menu configure Antivir, yang bisa dimasuki dari klik kanan icon Avira Antivir di baris kanan menu taskbar Windows atau dari menu configuration pada bagian pojok kanan jendela aplikasi Avira Antivir.
Menu konfigurasi Avira Antivir tersedia
dalam mode normal ataupun expert, dalam mode expert mempunyai lebih
banyak setelan yang bisa diatur. Terlihat dalam pengaturan Scanner,
pengguna diberikan opsi Files, yaitu file-file apa saja yang akan
discan, dalam pilihan All Files, Use Smart Extensions ataupun Use File
Extensions List. Nah, dalam pilihan ini setelan default dari Avira
Antivir adalah Use Smart Extensions, yang berarti Avira Antivir hanya
akan melakukan scanning pada ekstensi file-ekstensi file yang dianggap
oleh Avira Antivir dapat terinfeksi oleh virus. Sehingga apabila ada
virus yang menyerang pada file yang ekstensinya dianggap oleh Avira
Antivir tidak akan terkena virus, maka virus tersebut tidak akan discan
dan dapat lolos ke dalam system. Begitu pula dengan pilihan-pilihan
yang tampil setelah mode expert diaktifkan (kotak merah kanan)
memperlihatkan berbagai pilihan untuk mengatur kinerja Avira Antivir.
Dibawah ini setelan pengaturan Avira
Antivir dalam hal bagaimana Avira Antivir akan memperlakukan file-file
yang setelah scanning terdeteksi telah terinfeksi virus. Pada setelan
default Avira Antivir diatur dengan pilihan interaktif, yang artinya
Avira Antivir akan memberikan jendela pilihan yang menanyakan akan
diapakankah file-file yang terinfeksi virus yang telah discan. Hal ini
kadang merepotkan dan memberikan peluang terjadinya kesalahan pengguna
dalam menentukan file virus tersebut akan diapakan. Namun dengan
mengatur setelan Avira Antivir bisa diatur secara otomatis misalnya
untuk langsung menghapus file yang terkena virus.
Contoh lain selanjutnya adalah pada
pengaturan Threat Categories, yang lebih kurang berarti kategori
perilaku virus apasajakah yang akan di periksa oleh Avira Antivir.
Pada setelan default tidak semua kategori threat virus yang akan
diperiksa oleh Avira Antivir, yang bisajadi memberikan kemungkinan
lolosnya virus ke dalam system.
Dari contoh-contoh di atas terlihat
bagaimana sebuah aplikasi antivirus bisa diatur dan disesuaikan
kemampuannya oleh pengguna aplikasi tersebut. Mengapa apabila
pengaturan default bisa memberikan celah terjadinya virus yang lolos
dari pemeriksaan, oleh pihak pengembang antivirus tidak diatur dari awal
pengaturan yang seketat mungkin? Hal ini karena konsekuensi pengaturan
yang sangat ketat akan sedikit banyak mempengaruhi beban yang
ditanggung system. sebagai ilustrasi, misalnya dalam sebuah
pertandingan sepak bola, penonton yang masuk hanya diperiksa tidak
terlalu ketat tentunya akan lebih cepat prosesnya dibanding apabila
pemeriksaan dilakukan dengan sangat ketat. Dengan kata lain pengaturan
yang lebih ketat akan sedikit banyak memperlambat kinerja komputer.
Akhirnya pilihan tetap terletak pada pengguna komputer dan aplikasi anti
virus, apakah akan mengatur pemeriksaan yang ketat dengan konsekuensi
system akan sedikit lebih terbebani atau diatur sekedarnya tanpa
kehilangan kecepatan. Namun bukankah system akan jauh lebih lambat
apabila terdapat virus yang lolos masuk dalam system. Sama seperti,
bukankah pertandingan sepakbola bahkan akan jauh lebih kacau saat ada
penonton yang membawa bom lolos dari pemeriksaan.